Daffa Fasya Penyelamat Terakhir

15

Redaksipil – Daffa Fasya Penyelamat Timnas Indonesia U-20 membuat surprise di pertandingan ke-2 Piala Asia U-20 2023. Hokky Caraka dkk menang tipis 1-0 atas Suriah U-20, Sabtu (4/3) akhir minggu kemarin. Karena gol tunggal Hokky pada menit ke-35, Garuda Belia naik rangking satu tingkat, ke urutan ke-3.

Kemenangan ini tidak lepas dari peran besar Daffa Faysa. 3x pengamanan penting memayungi peruntungan kiper nomor punggung 22. Shooting beresiko Mustafa Abdullatif yang hadirnya kurang kuat pada menit ke-21 secara mudah dijinakkan Daffa.

Selanjutnya 1/2 voli Mahmoud Nayef di luar kotak penalti pada menit ke-53 cuma mengenai tiang gawang. Nayef dapat menendang sesudah merampas bola dari kaki Ronaldo Kwateh. Walau sebenarnya sepakan bersilang paraboliknya itu telah mematikan cara Daffa.

Tindakan Daffa paling penting ketika buang kesempatan musuh pada menit ke-95, dalam perhitungan detik laga selekasnya usai. Keadaan beresiko itu dimulai dari depan garis tengah disebelah kanan lapangan laga. Bek tengah Khaled Al-Hajjah maju dari garis pertahanannya sendiri, memberikan asis silang lambung masuk kotak penalti.

Dalam kotak, dua striker Suriah U-20 sudah menunggu. Pemain cadangan Mohammad Fadel lebih cepat dari 3 bek Indonesia U-20 yang kewalahan status ada berada di belakangnya. Sukses menyongsong umpan, Fadel mendangakkan kepala, cuma sentuh tipis umpan itu.

Arah bola sedikit berbeda arah. Tetapi penghitungan Daffa benar-benar jeli. Ia tidak turut menggempur ke keramaian lima pemain yang siap berebutan bola.

Waktu itu, tiga bek Indonesia U-20 melawan dua striker Suriah U-20 akan beradu loncat siapakah yang tercepat mencapai umpan. Ke-5 pemain yang berkerubung, memiliki jarak cuma sekitaran dua mtr. di depan Daffa. Dekat sekali.

Operan silang Khaled disongsong kepala Fadel, pelintasan bola memelintir ke segi luar dari sektor gawang. Tehnik ini benar-benar merepotkan, salah satunya trick sangat membahayakan dalam tandukan. Gerak badan Daffa cepat melonjak miring ke samping. Secara refleks, tangannya mengais bola itu memisahkannya ke samping kanan.

Daffa benar-benar jeli membaca permainan. Ia mempertimbangkan jika sikap badan striker Suriah, yang peluang sundul bola, sedang membelakangi gawang. Mustahil kembali Fadel kembali tubuh, karena hadirnya umpan tidak begitu membumbung tinggi. Bola akan jatuh cepat karena benda bulat bikinan karet sintesis itu dikuasai hukum gravitasi.

Jika maju menggempur di depan, Daffa kemungkinan menubruk salah satunya, betul dua, atau salah tiga dari 5 keramaian pemain. Bolanya juga belum pasti terkena. Ia mengumpulkan konsentasi, menanti peristiwa di bawah garis gawang. Kesabaran otak Daffa Fasya pada akhirnya temukan hari gemilangnya.

Tetapi kegemilangan Daffa hampir percuma. Bila tehnologi hebat Video Assistant Referee semi-otomatis ala-ala Piala Dunia Qatar 2022 diaplikasikan ke Piala Asia U-20 Uzbekistan 2023 ini, ceritanya pasti berlainan.

Mungkin gol Hokky akan diurungkan wasit Arab Saudi yang pimpin laga. Karena gerakan Ronaldo merintangi pemikiran Maksim Sarraf saat hadapi suting ke arah gawangnya. Suting Hokky itu bisa digolongkan menyalahi ketentuan hingga menghasilkan gol tidak syah.

Ketetapan Football Association, IFAB, dan FIFA menerangkannya: offside atau pelanggaran jika menahan musuh bermain atau dapat mainkan bola dengan merintangi garis pandangnya (obstructing his line of vision).

Dari muka Hokky dan Daffa, tuan-rumah Uzbekistan tengah menggelora buat memperbaiki performa mereka. Pada Selasa (7/3) laga paling akhir Group A, Uzbekistan U-20 versi Indonesia U-20. Kelihatannya tidak ada surprise lain dari tim Merah Putih, telah adat. Pelatih Shin Tae-yong sejauh ini cuma memberikan euforia sebentar dan prestasi semu ke blantika sepak bola ala-ala PSSI.

Cek berita menarik lainnya hanya di Redaksipil.com berbagai informasi terupdate dan terbaru dan viral telah kami rangkum untuk Anda.